Selasa, 10 Maret 2009

dari seorang pengkhianat


Saat seseorang bertanya dan lebih tepatnya mengetesku dengan pertanyaan- pertanyaannya yang pada akhirnya ingin menjatuhkan. Apa yang harus aku lakukan? Dalam teori, mungkin aku bisa dan sedang belajar sedikit demi sedikit apa yang ada dalam teori itu. namun itulah caraku untuk memahami apa yang terjadi pada hidup dan kehidupanku ini.

Saat seseorang mengujiku dengan maksud ingin menyalahkan perbuatanku dan mempertanyakan diriku yang banyak mengecewakannya, dan aku hanya dapat terdiam, dan pura-pura bodoh serta tidak mengerti dengan apa yang ia katakan, padahal dia tak tau aku sedang menangis setelah cukup banyak luka yang dia bongkar.

Saat diri ini butuh berbagi, butuh teman dan pertolongan, namun tak ada yang mau menolongku. bahkan dia pun selalu menolakku, menghindariku, bahkan terus menjadi beban dihatiku, namun saat ini dia yang berbalik menudingku sebagai seorang pengkhianat.

aku bukan dia yang selalu membuatmu tertawa karena kepolosannya, karena sikap menerimanya, aku juga bukan dia ytang begitu kau kagumi prinsipnya, dan aku bukan dia yang negitu kau sayangi karena kemanjaannya.
karena aku tetaplah aku yang keras dan selalu kalah saat kau tantang untuk bersaing. aku yang terlihat begitu kuat dan ternyata rapuh saat melawanmu. namun aku tetaplah aku yang juga ingin kau mengerti.
aku juga bukan dia yang selalu patuh dan tertawa agar terlihat baik dihadapan orang lain..
aku hanyalah orang yang ingin menjadi sebuah arti dalam hidup orang lain dan dapat menjadi senyuman bagi kedua orangtuaku, ,aku yang selama ini selalu kau pojokan , yang selama ini begitu kau benci dan selalu sabar menunggumu, dan ternyata aku hany asedang menunggu kebodohan..

semua ini kutulis dengan berjuta kesakitan yang mungkin tak akan oernah kau rasakan, dan kuberharap tak akan pernah kau merasakannya. dan kuberharap kau bahagia disana.

wish u the best

Rabu, 04 Maret 2009

Mutiara Hikmah di Senja Hari

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saudaraku, Sudahkah kita bersyukur dengan mata yang Allah berikan pada kita?

Sudahkah kita bersyukur dengan tangan yag Allah berikan pada kita?

Sudahkah kita bersyukur dengan hidung yang kita miliki?

Sudahkah kita bersyukur dengan kehidupan yang Allah berikan pada kita?

Sore ini, Sepulang kuliah disebuah angkot yang berisikan aku dan hanya supirnya saja. Saat melintasi, sebuah komplek perkantoran dikawasan Fatmawati, jakarta selatan.Naiklah seorang wanita bertubuh gemuk, sama sepertiku. Tapi kulihat dia begitu cantik, aku melihat semua wanita cantik karena pasti didalam diri wanita semunya merupakan kecantikan yang dikaruniakan oleh-Nya. Saat iseng kuperhatikan tanganku yang besar, sedikit puti,namun seperti tak banyak terurus, kumengalihkan pandangan ke wanita itu. kulihat kulit tangannya begitu mulus, kukunya putih terawat, kulit tangannya walau tak putih namun sangat bagus menurutku.
Kualihkan pandanganku lagi ketanganku, didalam hati " Subhanallah, kulitnya mulus banget, kukunya juga terawat beda banget sama tanganku yang ada kapalannya". Kebetulan tangan wanita itu yang sebelah memegang ponselnya sambil ber-SMS, Gak ada yang anehkan?
Tapi, saat kuperhatikan lagi kulit tangan yang sebelah hampir sama dengan kulit tangan dan kuku yang ada ditanganku.Didalam hatipun aku terkejut, seraya beristighfar kepada Allah, mengapa aku tak mensyukuri nikmatnya selama ini??
Astaghfirullah, Tangan yang kulihat begitu indah dan mulus ternyata tangan palsu, dan wanita itu memiliki tangan yang kurang sempurna atau pernah mengalami sebuah peristiwa yang mengakibatkan itu terjadi. Sontak aku langsung memjamkan mataku, mencoba mengambil hikmah dari sedikitkejadian yang kualami selama beberapa menit disenja ini.

Saat wanita itu turun, dari kejauhan kumengucapkan kata "terima kasih,ukhti".Melalui dia kumendapatkan sebuah arti bahwa seperti apapun Allah memberikan kita kehidupan ini, baik fisik kita, kecerdasan kita, dan bahkan orangtua kita.maka inilah yang terbaik yang telah Allah gariskan untuk kita, karena Dialah yang Mahatau, yang Maha Berkehendak. Apa yang kita lihat selama ini baik,maka belum tentu baik pula dimata Allah, dan yang kita lihat selama ini buruk,belum tentu buruk dimata Allah.

Sungguh manusia berada dalam sebuah kerugian,jika tak mampu memetik segala hikmah kehidupan yang Allah SWT serakan dimuka bumi ini sebagai petunjuk Maha Agung-Nya.
Subhanallah..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb